Sisa Letusan Merapi Jadi Tujuan Wisata

SLEMAN- Sejak tiga hari terakhir, warga berbondong-bondong mendatangi lokasi lereng Gunung Merapi. Mereka penasaran melihat kerusakan di sejumlah desa dari dekat.

Penduduk desa yang menjadi korban, khususnya pemuda memanfaatkan dengan menarik sumbangan. Yanti (24) ditemani suaminya Heri (30), mengaku sangat penasaran ingin melihat langsung. Warga Klaten ini mengeluarkan uang Rp1.000 hingga Rp10 ribu ke kotak amal di berikade warga.

“Dulu saya sering ke sini karena keindahannya. Makanya sekarang mau lihat setelah Merapi meletus,” ujar Yanti di lokasi, Jumat (19/11/2010). Dia juga rela menempuh perjalan jauh hanya untuk melihat kerusakan akibat terpaan awan panas Merapi.

Terpengaruh rasa penasaran yang amat besar sejumlah warga dari berbagai lokasi nekat mendekati lereng. Penduduk setempat pun berkesempatan meminta sumbangan ala kadarnya kepada para pelancong. “Bapak-Bapak, Ibu-Ibu, silakan memberikan sumbangan seikhlasnya,” tegur seorang warga Dusun Bronggang, Kelurahan Glagaharjo, Kecamatan Cangkringan, Sleman.

Ucapan ini disampaikan setiap kali pelancong melintasi berikade. Selain berikade, terdapat pintu masuk dan sebuah kotak amal terbuat seadanya dari kardus dan kaleng. Kotak amal itu sengaja dikordinasi warga setempat. Kondisi serupa terdapat di desa Banjarsari, Glagaharjo. “Banyak sekali warga yang ingin melihat,” ungkap Priyo Utomo (52) warga setempat.

Mereka bahkan berdatangan dari luar daerah Sleman. Setiap harinya sekira 1.000-1.500 pelancong mendatangi satu wilayah dusun yang menjadi pintu masuk warga.

Mereka ingin melihat sejumlah desa permukiman yang rusak dan lahar dingin yang memenuhi Kali Gendol. Menurut warga, Kali Gendol dulunya memiliki kedalaman 25 sampai 30 meter dengan panjang hampir 50 meter. Lokasi itu kini tertutup pasir belerang. Pemandangan indah di sekitar kali tersebut pun berubah drastis.

Pepohonan meranggas seperti habis terbakar. Rumah penduduk berjarak 15-10 kilometer pun hancur diterpa awan panas. Sejumlah penjagaan di beberapa titik saat ini mulai mengendor. Pelancong pun memanfaatkan hal tersebut untuk mendekat. Sejumlah warga yang meninggalkan rumahnya kini juga tampak banyak yang sudah kembali di pagi hari dan pulang ke pengungsian pada sore hari.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS